Sabtu, 01 Februari 2014

In The Name of Between.

Diposting oleh Aughi Nurul Aqiila di 21.42
Dan di antara sekelompok manusia, seseorang melagu.

Mau dikatakan apa lagi
Kita semua tak kan pernah satu
Engkau di sana
Aku di sini
Entah kapan, bisa satu

     Disenandungkan dengan bait lagu lampau milik kahitna, dengan sedikit pengubahan lirik. Jujur saja, mengingatkanku pada mereka.

Kita teman sekelas.

     Hanya atap, lantai, dan dinding kelas yang sama. Apa yang menyatukan kita. Setiap hari bertatap muka tak menjanjikan kita sering bertegur sapa. Apa yang kalian katakan padaku, dan aku katakan pada kalian hanya sebagai suatu keharusan. Terkadang hanya frasa tanpa makna, yang terpatah-patah pula.

Ironi.

Namun bukan itu. Mengenai frasa-frasa kosong itu, bukan menjadi masalah buatku. Mungkin itu hanya akibat dari diamku, atau diam kalian. Yang lebih penting adalah apa yang menyebabkan diamku dan diam kalian. Tentu, bukan tanpa alasan.

Apakah ini hanya masalah tempat?

Kalian di sana, aku di sini.

    Kenapa harus berbeda? Kita teman sekelas. Tak ada yang berbeda dari orang-orang yang ditempatkan dalam satu ruang untuk menempuh bintang yang sama.  

Tak ada yang berbeda, kecuali kita sendiri yang memunculkan perbedaan itu.

    Kuakui, melebur beda adalah hal yang paling sulit. Namun bukankah kekuatan terbesar kita adalah karena kita sekelas? uhm... bisakah?


Seandainya

Hari itu tak ada usainya
Agar aku bisa merasakan kehadiranku di antara



Seandainya

Senyum itu tak ada habisnya
Agar di setiap di antara itu terselip bahagia
Lalu munculkan senyuman, lagi

Akhirnya
Matahari jadi saksi tawa kita
Tawa yang tak perlu ada usainya

Akhirnya
Tak ada celah memisahkan kita
Walaupun hanya di antara
Entah hanya dusta atau tak kasat mata

Salam.

0 komentar:

Posting Komentar

 

TITTLE Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos